Madrasah Aliyah Nurussyahid (MANUSA) adalah Sekolah Menengah Atas Setingkat SMA/SMK, Yang berdiri 2013 dengan Unggulan Magang dan Mahir Bahasa Jepang


Niat yang baik akan menghasilkan prasangka yang baik, Prasangka yang baik akan menghasilkan Aqidah yang baik dan Aqidah yang baik akan menghasilkan Akhir yang baik (Khusnul Khotimah). Hidup ini adalah Perjuangan, perjuangan perlu pengorbanan, pengorbanan perlu kecintaan, kecintaan perlu kesungguhan dalam Do'a dan Ikhtiar yang seimbang. kecintaan perlu keikhlasan dan keikhlasan perlu kesabaran, maka Allah berfirman Jadikan Sabar dan Sholat sebagai penolongmu melalui petunjuk sang Guru Mursyid.

2019/09/18

256 KOSA KATA BAHASA JEPANG SEHARI-HARI DI MA NURUSSYAHID KERTAJATI MAJALENGKA

Foto Kunjungan Peserta Didik MA Nurussyahid ke LPK Kazoku Desa Nanggewer Sukahaji Tanggal 17 September  Tahun 2019

256 KOSA KATA BAHASA JEPANG SEHARI-HARI
NO KATA BAHASA JEPANG TERJEMAHAN KET 
1 OHAYO GOZAIMASU SELAMAT PAGI
2 KONNICHIWA SELAMAT SIANG
3 KONBANWA SELAMAT MALAM
4 OYASUMINASAI SELAMAT TIDUR
5 OTSUKARE SAMADESITA TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA
6 OSAKINI SITSURE SIMASU PERMISI SAYA PULANG DULUAN
7 SAYOUNARA SELAMAT TINGGAL
8 ITTE KIMASU SAYA PERGI DULU
9 ITTE  IRRASAI SELAMAT JALAN
10 TADAIMA SAYA  PULANG
11 OKAERINASAI SELAMAT DATANG KEMBALI
12 ITADAKIMASU SAYA TERIMA HIDANGANNYA
13 KYOSITSU KELAS
14 SHOKUDO KANTIN
15 NOTO BUKU CATATAN
16 ENPITSU PENSIL
17 TSUKUE MEJA
18 ISU KURSI
19 MADO JENDELA
20 TEREBI TELEVISI
21 sekai dunia
22 ajia asia
23 yoroppa eropa
24 apurika afrika
25 nihon jepang
26 indonesia indonesia
27 chugoku china
28 kankoku  korea selatan
29 maresia malaysia
30 tai thailand
31 piripin philipine
32 betonamu vietnam
33 singaporu singapur
34 burunei brunei
35 honkong hongkong
36 indo india
37 sauji arabia saudi arabia
38 osutoraria australia
39 igirisu inggris
40 doitsu jerman
41 puransu prancis
42 itaria italia
43 oranda belanda
44 supein spanyol
45 rosia rusia
46 amerika amerika
47 kanada kanada
48 jisho kamus
49 sinbun koran
50 zassi majalah
51 hako kotak
52 kaban tas
53 kagi kunci
54 pen pena
55 kami kertas
56 tabako roko
57 macchi korek api
58 haizara asbak
59 raita korek gas
60 denki listrik
61 suichi saklar
62 doa pintu
63 rajio radio
64 tokei  jam
65 kamera kamera
66 jidosha mobil
67 ie\uchi rumah
68 gakko sekolah
69 niwa halaman
70 kaisha perusahaan
71 jimusho kantor
72 uketsuke bagian penerima tamu
73 robi lobi
74 heya kamar
75 otearai toilet
76 senmon jurusan
77 kikai mesin
78 konpyuta komputer
79 asa pagi
80 hiru siang
81 ban/yoru malam
82 gozen waktu sebelum jam12 siang
83 gogo waktu setelah jam 12 siang
84 eki stasiun
85 koujo pabrik
86 ginkou bank
87 byouin rumah sakit
88 depato departemen store
89 honya  toko buku
90 tokoya tempat pangkas rambut
91 tanjobi  hari ulang tahun
92 hikouki pesawat terbang
93 sinkansen kereta super cepat
94 densya kereta listrik
95 chikatetsu kereta bawah tanah
96 takusi taksi
97 basu bus
98 jitensya sepeda
99 aruite berjalan
100 pune  kapal laut
101 hitori sendirian
102 tomodachi teman
103 koibito pacar
104 asa gohan makan pagi
105 hiru gohan makan  siang
106 ban gohan makan malam
107 tabemono makanan
108 gohan  nasi
109 pan roti
110 niku daging
111 sakana  ikan
112 tamago telor
113 yasai sayuran
114 kudamono buah buahan
115 ringgo apel
116 mikan jeruk
117 banana pisang
118 budou anggur
119 painapuru nanas
120 suika semangka
121 nomimono minuman
122 kohi kopi
123 koucha the
124 ocha teh jepang
125 gyuniku daging sapi
126 jusu jus
127 biiru bir
128 uwisuki wisky
129 osake sake
130 mizu air
131 shatsu pakaian
132 nekutai dasi
133 kutsu sepatu
134 kusuri obat
135 hana bunga
136 tegami surat
137 kitte perangko
138 putou amplop
139 eameru pos udara
140 hagaki kartu pos
141 kippu karcis
142 eiga film
143 kougi kuliah
144 hasi sumpit
145 supun sendok
146 poku garpu
147 naipu pisau
148 doraiba obeng
149 supana  kunci pas
150 penchi tang
151 hasami gunting
152 kazoku keluarga
153 kyoudai saudara
154 otousan bapak[orang lain]
155 okaasan ibu[orang lain]
156 oniisan kakak laki laki[orang lain]
157 oneesan kakak  perempuan[orang lain]
158 otoutosan adik laki laki[orang lain]
159 imoutosan adik perempuan[orang lain]
160 nimotsu barang
161 katarog katalog
162 repoto laporan
163 okane uang
164 yama gunung
165 kawa sungai
166 machi kota
167 inaka kampung
168 umi laut
169 buta niku daging babi
170 toriniku daging ayam
171 ryouri masakan
172 supotsu olahraga
173 pinpon tenis meja
174 tenisu tenis
175 sakka sepak bola
176 sukii ski
177 yakyu bisbol/base ball
178 onggaku musik
179 uta lagu
180 gita gitar
181 dansu dansa
182 kanji hurup kanji
183 hiragana hurup hiragana
184 katakana hurup katakana
185 romaji hurup romawi
186 yubinkyouku kantor pos
187 posuto bis surat
188 kouen taman
189 biru gedung
190 otokonohito laki laki
191 onanokohito perempuan
200 ue atas
201 sita bawah
202 mae depan
203 usiro belakang
204 migi kanan
205 hidari kiri
206 naka dalam
207 soto luar
208 aida antara
209 tenki cuaca
210 hare cerah
211 kumori mendung
212 ame hujan
213 yuki salju
214 ryokou rekreasi/tamasya
215 omiyage oleh oleh
216 sigoto pekerjaan
217 sensei guru
218 sarariman karyawan
219 omawarisan polisi
220 oisyasan dokter
221 enjinia ahli mesin
222 rajikase radio kaset
223 shio garam
224 satou  gula
225 shouyu kecap asin
226 sekken sabun
227 taoru handuk
228 hamigaki pasta gigi
229 haburasi sikat gigi
230 shanpu shampo
231 kasa payung
232 fuku pakaian
233 kimono pakaian khas jepang
234 kao wajah
235 kami rambut
236 me mata
237 mimi telinga
238 hana hidung
239 kuchi mulut
240 ha gigi
241 te tangan
242 ashi kaki
243 denkiseihin peralatan listrik
244 reizoko lemari es
245 suihanki rice cooker
246 soujiki alat penghisap debu
247 sentakuki mesin cuci
248 ooba mantel
249 koto jas hujan
250 seeta sweater
251 boushi topi
252 tebukuro sarungtangan
253 mapura syal
254 kousaten perempatan
255 shinggou lampu merah
256 shumi hobi
Share:

2019/09/13

Riwayat Hidup Mbah Moen dan Sa'duna Fiddunya dan Lirik Kesukaan Mbah Moen bikin Hati Tentram



Riwayat Hidup dan Keluarga
Beliau adalah kyai sepuh karismatik yang sering menjadi tumpuan permasalahan besar kebangsaan dan dunia internasional. Rakyat, santri, semua lapisan masyarakat, dan tokoh masyarakat, serta pejabat pemerintahan merasa dekat kepada beliau dan selalu memperoleh solusi terbaik. Sesi-sesi penting seperti pemilihan presiden Indonesia tahun 2019 ini menjadi bukti bahwa ulama menjadi tumpuan permasalahan kebangsaan. Para ulama sepuh mendaulat beliau sebagai waliyullah akhir zaman yang menjadi patok penerang batin seluruh umat.

KELAHIRAN BELIAU
Beliau adalah putra pertama dari Kyai Zubair. Dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928. Dan siapapun zaman itu tidaklah menyangsikan, bahwa ayahnda Kyai Maimoen, Kyai Zubair, adalah murid pilihan dari Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al Yamani Al-Makky. Dua ulama yang kesohor pada saat itu. Seorang Kyai yang tersohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang merakyat. Ibundanya adalah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama yang kharismatis yang teguh memegang pendirian. Pada umur 25 tahun, beliau menikah dan selanjutnya menjadi kepala pasar Sarang selama 10 tahun. Mbah Moen, begitu orang biasa memanggilnya, adalah insan yang lahir dari gesekan permata dan intan. Dari ayahnya, beliau meneladani ketegasan dan keteguhan, sementara dari kakeknya beliau meneladani rasa kasih sayang dan kedermawanan. Kasih sayang terkadang merontokkan ketegasan, rendah hati seringkali berseberangan dengan ketegasan. Namun dalam pribadi Mbah Moen, semua itu tersinergi secara padan dan seimbang. Kerasnya kehidupan pesisir tidak membuat sikapnya ikut mengeras.

Beliau adalah gambaran sempurna dari pribadi yang santun dan matang. Semua itu bukanlah kebetulan, sebab sejak dini beliau yang hidup dalam tradisi pesantren diasuh langsung oleh ayah dan kakeknya sendiri. Beliau membuktikan bahwa ilmu tidak harus menyulap pemiliknya menjadi tinggi hati ataupun ekslusif dibanding yang lainnya. Kesehariannya adalah aktualisasi dari semua itu.
Walau banyak dikenal dan mengenal erat tokoh-tokoh nasional, tapi itu tidak menjadikannya tercerabut dari basis tradisinya semula. Sementara walau sering kali menjadi peraduan bagi keluh kesah masyarakat, tapi semua itu tetap tidak menghalanginya untuk menyelami dunia luar, tepatnya yang tidak berhubungan dengan kebiasaan di pesantren sekalipun.

WAFAT BELIAU
Beliau wafat pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 pagi di Mekkah dalam rangka merayakan ibadah haji.


Pendidikan

Kematangan ilmunya tidak ada satupun yang meragukan. Sebab sedari balita ia sudah dibesarkan dengan ilmu-ilmu agama. Sebelum menginjak remaja, beliau diasuh langsung oleh ayahnya untuk menghafal dan memahami ilmu Shorof, Nahwu, Fiqih, Manthiq, Balaghah dan bermacam Ilmu Syara’ yang lain. Kecemerlangan demi kecermelangan tidak heran menghiasi langkahnya menuju dewasa.

Pada usia yang masih muda, kira-kira 17 tahun, Beliau sudah hafal diluar kepala kiab-kitab nadzam, diantaranya Al-Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharotut Tauhid, Sullamul Munauroq serta Rohabiyyah fil Faroidl. Seiring pula dengan kepiawaiannya melahap kitab-kitab fiqh madzhab Asy-Syafi’I, semisal Fathul Qorib, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab dan lain sebagainya.

SilsilahKeilmuan
Pendidikan Awal di Lirboyo Pada tahun kemerdekaan, Beliau memulai pengembaraannya guna ngangsu kaweruh kePondok Lirboyo Kediri, dibawah bimbingan KH. Abdul Karim yang terkenal dengan Mbah Manaf. Selain kepada Mbah Manaf, Beliau juga menimba ilmu agama dariKH. Mahrus Ali juga KH. Marzuqi. Di pondok Lirboyo, pribadi yang sudah cemerlang ini masih diasah pula selama kurang lebih lima tahun. Waktu yang melelahkan bagi orang kebanyakan, tapi tentu masih belum cukup untuk menegak habis ilmu pengetahuan. Menuntut Ilmu di Mekah
Tanpa kenal batas, beliau tetap menceburkan dirinya dalam samudra ilmu-ilmu agama. Sampai pada akhirnya, saat menginjak usia 21 tahun, beliau menuruti panggilan jiwanya untuk mengembara ke Makkah Al-Mukarromah. Perjalanan ini diiringi oleh kakeknya sendiri, yakni KH. Ahmad bin Syu’aib. Tidak hanya satu, semua mata air ilmu agama dihampirinya. Beliau menerima ilmu dari sekian banyak orang ternama dibidangnya, antara lain:

- Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliki
- Syekh Al-Imam Hasan Al-Masysyath
- Sayyid Amin Al-Quthbi
- Syekh Yasin bin Isa Al- Fadani
- Syekh Abdul Qodir Almandily


Menuntut Ilmu di Ulama Besar Jawa Dua tahun lebih Beliau menetap di Makkah Al- Mukarromah. Sekembalinya dari Tanah suci, Beliau masih melanjutkan semangatnya untuk “ngangsu kaweruh” yang tak pernah surut. Walau sudah dari Arab, beliau masih meluangkan waktu untuk memperkaya pengetahuannya dengan belajar kepada Ulama-ulama’ besar tanah Jawa saat itu.
Silsilah Nasab
Dari Jalur Nenek ibu Nyai Hasanah, yaitu:
  • Mbah Kyai Maulana (Mbah Lanah), bangsawan Madura yang bergabung dengan pasukan Pangeran Diponegoro
  • Mbah Kyai Ghozali bin Mbah Kyai Maulana
  • Hajjah Sa’idah binti Mbah Kyai Ghozali yang menikah dengan Kyai Syu’aib, kyai Syu’aib adalah penerus perkembangan pesantren yang dirintih mbah Maulana dan Mbah Ghozali
  • Nyai Hasanah binti Kyai Syu’aib
  • Nyai Hasanah menikah dengan Kyai Dahlan
  • Kyai Zubair bin Kyai Dahlan
  • Kyai Maimun Zubair
Dari Jalur Kakek sampai dengan Sunan Giri, yaitu:
  • Mbah Maimun bin
  • Kyai Zubair bin
  • Kyai Dahlan bin
  • Mbah Carik Waridjo bin
  • Mbah Munandar bin
  • Kyai Puteh Podang (desa Lajo Singgahan Tuban) bin
  • Kyai Imam Qomaruddin (dari Blongsong Baureno Bojonegoro) bin
  • Kyai Muhammad (Macan Putih Gresik) bin
  • Kyai Ali bin
  • Kyai Husen (desa Mentaras Dukun Gresik) bin
  • Kyai Abdulloh (desa Karang Jarak Gresik) bin
  • Pangeran Pakabunan bin
  • Panembahan Kulon bin
  • Sunan Giri
Penerus Beliau
Putra putra beliau antara lain:
1. KH Abdullah Ubab
2. KH Gus Najih
3. KH Majid Kamil
4. Gus Abd. Ghofur
5. Gus Abd. Rouf
6. Gus M. Wafi
7 . Gus Yasin
8. Gus Idror
dan dua putri, yaitu:
1. Sobihah (mustofa aqil)
2. Rodhiyah (Gus Anam)

Jasa dan Karya Beliau

Pesantren Al Anwar, Sarang Pada tahun 1965 beliau mengabdikan diri untuk berkhidmat pada ilmu-ilmu agama. Hal itu diiringi dengan berdirinya Pondok Pesantren yang berada disisi kediaman Beliau. Pesantren yang sekarang dikenal dengan nama Al-Anwar. Satu dari sekian pesantren yang ada di Sarang. Keharuman nama dan kebesaran Beliau sudah tidak bisa dibatasi lagi dengan peta geografis. Banyak sudah ulama-ulama dan santri yang berhasil “jadi orang” karena ikut di-gulo wentah dalam pesantren Beliau.

Sudah terbukti bahwa ilmu-ilmu yang Belaiu miliki tidak cuma membesarkan jiwa Beliau secara pribadi, tapi juga membesarkan setiap santri yang bersungguh-sungguh mengecap tetesan ilmu dari Beliau. Kemudian sekitar tahun 2008 beliau kembali mengibarkan sayapnya dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang Rembang, yang kemudian oleh beliau dipasrahkan pengasuhannya kepada putranya KH. Ubab Maimun PP Al-Anwar yang berada di kampung Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah didirikan oleh KH. Maimun Zubair pada tahun 1967.

Pondok ini pada mulanya adalah sebuah kelompok pengajian yang dirintis oleh KH. Ahmad Syuaib dan KH. Zubair Dahlan. Kelompok pengajian tersebut pada awalnya dilaksanakan di mushalla. Pada perkembangan selanjutnya kedua perintis tersebut mendirikan tiga komplek bangunan, yaitu komplek A, B dan C. Komplek B dikembangkan oleh KH. Abdul Rochim Ahmad menjadi PP Ma’hadul Ulumis Syar’iyah. Sedang komplek A dikembangkan menjadi PP Al-Anwar oleh KH. Maimun Zubair, putra KH. Zubair Dahlan. Latar belakang pendirian pondok di samping untuk melanjutkan kegiatan pengajian, juga dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang umumnya berpenghasilan rendah sebagai nelayan. Perkembangan jumlah santri PP. Al-Anwar yang cukup pesat, menuntut adanya pembangunan di bidang fisik.

Pada tahun 1971 musholla direnovasi dengan menambahkan bangunan diatasnya yang kemudian disebut dengan Khos Darussalam, juga dibangun sebuah kantor yang berada sebelah Selatan ndalem syaikhina. Seiring dengan bertambahnya santri maka pembangunan secara fisik pun terus dilakukan. Tercatat pada tahun 1973 dibangun Khos Darunna’im, tahun 1975 Khos Nurul Huda, tahun 1980 Khos AF, dan masih banyak lagi pembangunan fisik yang yang lain. terakhir dibangunnya gedung serbaguna PP. Al-Anwar berlantai lima pada tahun 2004 dan juga pada tahun 2005 dibangun Ruwaq Daruttauhid PP. Al-Anwar yang setelah selesai pengerjaannya digunakan sebagai tempat pertemuan (Multaqo) alumni Sayyid Muhammad Alawy al Maliki Makkah al Mukarromah.

Tokoh Nasional Tradisional
Mbah Moen, begitu orang biasa memanggilnya, banyak dikenal dan mengenal erat tokoh-tokoh nasional, tapi itu tidak menjadikannya tercerabut dari basis tradisinya semula. Sementara walau sering kali menjadi peraduan bagi keluh kesah masyarakat, tapi semua itu tetap tidak menghalanginya untuk menyelami dunia luar, tepatnya yang tidak berhubungan dengan kebiasaan di pesantren sekalipun. Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, beliau mulai berkonsentrasi mengurus pondoknya yang baru berdiri selama sekitar 7 atau 8 tahun.
Tapi rupanya tenaga dan pikiran beliau masih dibutuhkan oleh negara sehingga beliau diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode. Dalam dunia politik beliau tergolong kiyai yang adem-ayem. Di saat NU sedang ramai mendirkan PKB (1998) mbah Moen lebih memilih diam dan istiqomah di PPP, partai dengan gambar Ka’bah. Pada tahun 1977, KH. Maimun Zubair mengembangkan pesantren dengan mendirikan PP putri Al-Anwar. berawal dari sebidang tanah yang dimiliki dan hasil pembelian tanah milik tetangga, beliau termotivasi akan kondisi masyarakat sekitar pada saat itu yang belum rutin mengerjakan sholat 5 waktu serta minimnya kemampuan mereka dalam membaca Al Qur’an. Sebagai langkah awal, lalu dibangunlah sebuah musholla di belakang rumah yang semula berdindingkan anyaman bambu.

Kisah Teladan Beliau
Antara Beliau dan Gus Dur“Aku ini tidak pernah setuju dengan Gus Dur”, kata Kyai Maimun Zubair. “Yah... namanya manusia. Tapi aku tidak berani membenci, apalagi memusuhinya. Takut kuwalat!” Kenyataannya, tidak seratus persen Mbah Maimun berseberangan dengan Gus Dur. Ketika suatu kali seorang tokoh intelektual datang jauh-jauh dari Jakarta untuk mengajak beliau masuk ICMI, Mbah Maimun menolak. “Pak Kiyai ini intelektual yang mumpuni lho”, kata si tokoh, “cocok sekali kalau masuk ICMI!.” “Ah, saya cukup Nahdlatul Ulama saja, gabung rombongannya pewaris nabi.” kata mbah Mun “Memangnya di ICMI nggak bisa?” “Kan nggak ada hadits Al-ICMI warotsatul anbiyaa’? Kalau Al-Ulamaa' ada!”kata mbah Mun.

Sumber: Dari Berbagai Sumber, Sejarah Pondok Pesantren Sarang Rembang, Yusuf Futuwwah Al Idrisi Al Hasani

Diedit ulang pada 29 September 2019
Untuk memperoleh profil dan biografi ulama terlengkap. Silakan membuka http://wiki.laduni.id/Daftar_Ulama

Share:

NASEHAT MBAH MOEN BUAT KITA SEMUA

Translate

KUMPULAN KITAB TERJEMAHAN


Foto Kepala MA Nurussyahid Kertajati dengan Gus Sauqi Putra Abah KH. Ma'ruf Amin (Wakil Presiden RI)

KEPALA MA BERSAMA PARA PURNAWIRAWAN TNI PADA ACARA MUNAJAT RAJAB

SANTRI MA NURUSSYAHID KERTAJATI PADA ACARA MUNAJAT RAJAB 1440 H

KUNJUNGAN SULTAN SEPUH KE YAYASAN