Madrasah Aliyah Nurussyahid (MANUSA) adalah Sekolah Menengah Atas Setingkat SMA/SMK, Yang berdiri 2013 dengan Unggulan Magang dan Mahir Bahasa Jepang


Niat yang baik akan menghasilkan prasangka yang baik, Prasangka yang baik akan menghasilkan Aqidah yang baik dan Aqidah yang baik akan menghasilkan Akhir yang baik (Khusnul Khotimah). Hidup ini adalah Perjuangan, perjuangan perlu pengorbanan, pengorbanan perlu kecintaan, kecintaan perlu kesungguhan dalam Do'a dan Ikhtiar yang seimbang. kecintaan perlu keikhlasan dan keikhlasan perlu kesabaran, maka Allah berfirman Jadikan Sabar dan Sholat sebagai penolongmu melalui petunjuk sang Guru Mursyid.

2022/11/26

TIGA HAL PENTING TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM MENDIDIK DAN MENGAJAR MURIDNYA AGAR SUKSES LAHIR BATIN (SELAMAT HARI GURU NASIONAL 25 NOPEMBER 2022)

FOTO PARA KEPALA MADRASAH ALIYAH SE KKM MAN 3 MAJALENGKA



TIGA HAL PENTING TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM MENDIDIK DAN MENGAJAR MURIDNYA AGAR SUKSES LAHIR BATIN
(SELAMAT HARI GURU NASIONAL 25 NOPEMBER 2022)

       Momen memperingati Hari Guru Nasioanal salah satu ucapan terima kasih para murid terhadap guru. Pasalnya, tugas dan peran guru dalam kehidupan berbangsa dan sehari-hari cukup penting. Mereka telah memberikan ilmu serta kebaikan yang telah di berikan kepada murid dan bekerja keras untuk membimbing para murid untuk lebih baik kedepannya. 

    Setiap tanggal 25 November diperingati Hari Guru Nasional (HGN). Peringatan HGN tahun 2022 ini, Kementerian Agama mengangkat sebuah tema “Berinovasi Mendidik Generasi”. 

      Tema ini sengaja diangkat untuk mengingatkan bahwa para guru dituntut untuk mampu memberi dan menjadi solusi dengan melakukan inovasi-inovasi untuk mendidik generasi penerus  masa depan yang sukses.

       Peringatan Hari Guru Nasional bertujuan untuk menghormati peran dan jasa-jasa guru di Indonesia. Guru sebagai pendidik menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

     Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan. Guru adalah jantung yang bertugas memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah organ paru-paru membersihkan darah tersebut. Ketika jantung berfungsi dan bekerja secara normal dan baik, maka bisa dipastikan tubuh manusia akan baik-baik saja; begitu pula sebaliknya.

       Begitu juga posisi dan peran guru dalam sebuah lembaga pendidikan, guru menjadi titik sentral transformasi, internalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai materi pendidikan dalam sebuah sistem pendidikan Tanpa eksistensi guru, proses pendidikan tidak akan bisa berjalan sama sekali. Tanpa peran aktif guru, sistem pendidikan akan terhenti. Maju tidaknya sebuah lembaga pendidikan di samping karena faktor pengelola juga dipengaruhi oleh kualitas guru di lembaga itu sendiri. Semakin berkualitas guru-guru sebuah lembaga pendidikan, maka siswa-siswanya juga akan semakin berkualitas dan berkelas.

     Oleh karena itu, kajian tentang guru baik dalam ranah konseptual maupun ranah aktual selalu menarik dan penting untuk dibahas. Tulisan ini akan mencoba mengurai tugas dan peran guru yang tersurat dan tersirat dalam ayat Al-Qur`an dalam konteks dan pespektif pendidikan. Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 164, Allah swt berfirman.

“Sungguh, Allah telah memberi nikmat  (karunia) kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran :164)

 

Baiklah, mari kita coba mengurai satu persatu ayat tersebut di atas :

    telah memberikan nikmat kepada orang-orang yang beriman dengan diutusnya seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri.

      Orang-orang yang beriman penulis ibaratkan sebuah komunitas atau sebuah lembaga pendidikan. Sedangkan seorang Rasul itu adalah seorang guru atau pendidik. Rasul tersebut juga berasal dari kalangan mereka sendiri (min anfusihim), sehingga mereka mudah memahami tutur katanya dan dapat menyaksikan tingkah lakunya untuk diikuti dan dicontoh amal-amal perbuatannya.

     Dalam konteks sebuah lembaga pendidikan, guru yang akan menjadi sebuah karunia apabila guru tersebut  memiliki persamaan persepsi dengan pengelola lembaga dan memiliki kesamaan visi misi dan tujuan pendidikan tempat dimana dia mengabdi.

     Di samping memiliki persamaan yang dimaksud, guru harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari lembaga sekolah/madrasah serta lmembaur dan lebur dengan seluruh civitas sekolah. Tidak berjarak antar sesama guru dan dengan peserta didik sesuai dengan makna min anfusihim. Dengan demikian para peserta didik merasakan kedekatan dengan guru baik secara lahir maupun secara batin. Ketika sudah tercipta hubungan yang sangat erat antar guru dan murid, maka proses tarbiyah (mendidik rohani), ta’dib (mendidik akhlak) dan ta’lim (transfer of knowledge) akan berjalan dengan baik dan sukses.

     Dalam potongan ayat setidaknya ada tiga tugas utama seorang Rasul “guru” yaitu pertama :membacakan ayat-ayat Allah; kedua : mensucikan jiwa (batin); dan ketiga mengajarkan Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah.

1. Membacakan Ayat-ayat Allah (يتلو)

Dalam bahasa Arab kata Talaa-Yatluu-Tilawah memiliki arti yang berbeda dengan qaraa yaqrau qiraah. Qiraah  memiliku arti membaca secara tekstual dan konteksktual. Sedangkan arti tilawah tidak hanya sekedar membaca secara tekstual tetapi juga bermakna memahami dan mengamalkan apa yang dibaca. Itulah alasannya mengapa ayat yang pertama turun adalah surat Al-Alaq yang diawali dengan kata Iqra’.

Dari makna di atas, dapat penulis katakan bahwa tugas pertama seorang guru adalah mendekatkan murid kepada Al-Qur’an dengan mengajak mereka istiqamah membacanya. Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling tinggi dan sumber paling utama dalam Islam. Ketika para peserta didik istiqamah membaca Al-Qur’an dalam setiap dan menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama sehari-hari, maka sudah pasti dia sudah semakin dekat dengan ilmu-ilmu  pengetahuan dan semakin dekat pula dengan Dzat yang Maha Memberi ilmu-ilmu pengetahuan itu sendiri.

Tidak hanya itu, membaca Al-Qur`an juga akan membuat daya ingat seseorang akan semakin kuat. Semakin banyak seseorang membaca Al-Qur`an, semakin kuat daya hafalannya sebagaimana  dijelaskan dalam kita Ta’limul Muta’allim.

Setelah guru berhasil mengajak dan mendekatkan para siswa kepada Al-Qur’an, maka tugas guru selanjutnya adalah memahamkan maksud dan arti bacaan Al-Qur`an itu sendiri. Tentu seorang guru tidak bisa memberikan pemahaman makna Al-Qur`an sebelum dirinya sendiri paham terlebih dahulu. Tentu para siswa tidak berhenti hanya sekedar paham saja tetapi diajak untuk mengamalkan dan mengimplementasi pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.  Para siswa pun juga akan termotivasi untuk mengamalkan ilmunya jika gurunya mampu menjadi role model (uswah hasanah) terlebih dahulu.

2. Mensucikan (يزكي)

Bersuci dalam Bahasa Arah memiliki beberapa padanan kata yaitu Yuthahhir (Thaharah) dan Yuzakki (Tazkiyah). Thaharah artinya mensucikan tubuh dari kotoran dzahir. Sedangkan Tazkiyah lebih cenderung kepada penyucian bathin. Karenya para ulama mengartikan Tazkiyah sebagai penyucian, pembinaan, serta penumbuhan jiwa menuju kehidupan spiritual yang lebih tinggi. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa tazkiyah merupakan pembersihan diri dari sifat kebuasan, kebinatangan, dan setan untuk kemudian mengisi dengan sifat-sifat terpuji. 

Jika dihubungkan dengan pendidikan Islam, maka pembersihan dan penyucian jiwa ini sangat diperlukan karena tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri adalah membentuk manusia yang memiliki akhlak yang baik, dan akhlak yang baik ini bisa diperoleh jika jiwa peserta didik sudah benar-benar bersih dan suci dari segala kotoran jiwa.

Dari ayat di atas dapat pahami, bahwa tazkiyah merupakan bagian pengondisian psikis siswa  sebelum proses pembelajaran. Pengkondisian belajar menjadi bagian kegiatan mendasar dan fundamental yang perlu dilakukan oleh guru dalam memfasilitasi kondisi suasana belajar yang aman, nyaman, menyenangkan, dan efektif  agar anak dapat belajar dan mengembangkan potensinya secara optimal.

Lebih dari itu, dalam Islam pengkondisian hati dan jiwa jauh lebih penting daripada pengkondisian pembelajaran secara umum. Jika hati seorang murid sudah bersih dari sifat-sifat buruk dan penyakit-penyakit hati serta dihiasi dengan akhlak yang terpuji, maka proses pembelajaran akan berjalan efektif dan produktif. Hati yang bersih akan mampu menggerakkan seluruh tubuhnya untuk mengaktualisasikan pengetahuannya menjadi sebuah amaliah nyata.

3. Mengajarkan Kitab dan Hikmah (يعلم)

Mengajarkan (ta’lim) merupakan tahapan yang terakhir. Artinya setelah guru berhasil mendekatkan peserta didik dengan Al-Qur’an dan memiliki hati yang bersih dan akhlak terpuji, maka barulah proses pembelajaran dilaksanakan.

Mengajarkan Al-Kitab dan Hikmah Maksudnya adalah seorang bertugas mentransfer (memindahkan) ilmu yang dimilikinya untuk para peserta didiknya. Ilmu tersebut ada di dalam Al-Qur`an dan hadits sebagai sumber utama ilmu pengetahuan dalam Islam. Sedangkan hikmah adalah setiap kalimat yang mengandung kebaikan berguna sepanjang masa yang tidak lekang ditelan zaman.

Kalau ketiga kata kerja ayat di atas, semuanya menggunakan kata kerja fi’il mudhari yaitu kata kerja yang menunjukkan waktu saat ini dan masa yang akan datang. Artinya ayat ini mengisyaratkan bahwa dalam mendidik, para guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan melakukan inovasi-inovasi yang berorientasi pada masa depan. Inilah makna tema Berinovasi Mendidik Generasi.

Semoga dengan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 ini, kita sebagai pendidik dapat melaksanan petunjuk Al-Qur`an tersebut dalam melaksanakan tugas kita dalam mendidik generasi masa depan yang cemerlang.

Akhirnya Civitas Madrasah Aliyah Nurussyahid Kertajati Majalengka Mengucapkan Selamat Memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022

  
 
GURU SANG PENGABDI SEJATI
Dewi Mayasari Guru MA Nurussyahid

Guru pelita hidupku
Penerang dalam kegelapan
 Sang pengabdi  sejati
Tak kenal lelah melangkah
Mendidik, mengajar memberi ilmu
Berpacu cerdaskan anak bangsa

Guru adalah Sang Patriot  bangsa
Jasa- jasamu dalam pengabdian
Tak ternilai dengan apapun
Guru sungguh ikhlas berwibawa
Menebarl ilmu dengan senyuman

Guruku terima kasihku ucapkan
Atas baktimu untuk negeri
Dalam mencerdaskan generasi
Jasa- jasamu sungguh mulia

251122


Share:

2022/11/22

PELAKSANAAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH (PKKM) DI MADRASAH ALIYAH NURUSSYAHID KERTAJATI MAJALENGKA TAHUN 2022


 Foto Bersama Guru MA Nurussyahid kertajati bersama Penilai 2 Bapak drs. Budiharjo, M.Pd
 

 
 
PELAKSANAAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA KEPALA MADRASAH (PKKM) DI MA NURUSSYAHID KERTAJATI TAHUN 2022

Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data yang dikerjakan oleh kepala ï¼­adrasah pada setiap indikator pemenuhan standar. Terkait dengan kegiatan penilaian kinerja kepala madrasah tersebut, Ditjen Pendidikan Islam melalui Direktorat Guru dan Tenaga pendidikan Madrasah menyusun petunjuk teknis Penilaian Kinerja Kepala Madrasah yang kemudian ditetapkan melalui SK Ditjen Pendis Nomor 1111 tahun 2019.

Dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM), Madrasah Aliyah Nurussyahid Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati Majalengka mendapatkan jadwal penilaian pada hari Senin tanggal 21 November 2022 berdasarkan Surat Tugas yang ditanda tangani oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Nomor: B-898/Kk.10.10/2/KP.01.1/112022 tanggal 7 Nopember 2022. Untuk tim penilai Madrasah Aliyah Nurussyahid Desa Bantarjati Kecamatan Kertajati adalah tim penilai dari Kemenag Kabupaten Majalengka yaitu Penilai 1 Bapak Drs. H. Ahmad Braja Uparya, M.M  dan Penilai 2 Bapak Budiharjo, M.Pd

Kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) dibuka dengan sambutan kepala madrasah Bapak Odong Abdurrahman,S.Pd.I, S.Pd., dalam sambutanya Kepala Madrasah Aliyah Nurussyahid Kertajati menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim penilai PKKM 2022 atas kedatangannya di MA Nurussyahid Kertajati serta harapan adanya saran dan masukan apabila nantinya dalam proses penilaian masih ditemukan kekurangan untuk perkembangan madrasah kedepannya. Adapun sambutan dari tim penilai dalam kegiatan ini diwakili oleh Penilai 2 Bapak Budiharjo, M.Pd, beliau menyampaikan poin inti bahwa PKKM merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk mengevaluasi, pembimbingan, pembinaan serta pembenahan. acara PKKM dibuka mulai jam 08.00 sampai dengan 13.30 WIB .

  Kinerja kepala madrasah, sebagaimana juknis dinilai berdasarkan 5 komponen penilaian. Kelimanya terdiri atas empat tugas utama kepala madrasah dan ditambah dengan satu komponen tambahan. Sehingga kelimanya meliputi :

1.     Usaha pengembangan madrasah,

2.     Pelaksanaan tugas managerial

3.     Pengembangan kewirausahaan

4.     Supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan

5.     Hasil kinerja kepala madrasah

Empat komponen penilaian tugas utama kepala madrasah dinilai setiap tahun, sedangkan penilaian komponen kelima (hasil kinerja kepala madrasah) dinilai setiap empat tahun sekali.

         Setelah Penilaian setiap komponen selesai dilakukan, acara terbuka dengan evaluasi dari tim penilai, dalam hal ini Penilai 1 Bapak Drs. H. Ahmad Braja Uparya, M.M  memberikan Nilai 91 dan Penilai 2 Bapak Budiharjo, M.Pd, memberikan nilai 92. kemudian kegiatan PKKM ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama. Alhamdulillah kegiatan PKKM hari senin ini tanggal 21 Nopember 2022 di MA Nurussyahid Kertajati berjalan dengan lancar hingga akhir acara.

   Kepala MA Nurussyahid kertajati bersama Bapak Drs. H. Ahmad Braja Uparya, MM

Share:

2022/11/21

KETUA LVRI BESERTA ANGGOTA KABUPATEN MAJALENGKA MELAKUKAN KUNJUNGAN KE MA NURUSSYAHID KERTAJATI DALAM MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 2022

FOTO BERSAMA KETUA LVRI KABUPATEN MAJALENGKA BESERTA PESERTA DIDIK MA NURUSSYAHID KERTAJATI PADA 10 NOPEMBER 2022 

 KETUA LVRI BESERTA ANGGOTA KABUPATEN MAJALENGKA MELAKUKAN KUNJUNGAN KE MA NURUSSYAHID KERTAJATI DALAM MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN 10 NOPEMBER 2022

Sejarah dan Makna Hari Pahlawan Nasional 10 November. Genap sudah Indonesia merayakan 77 tahun hari bersejarah di kota Pahlawan, Surabaya. 70 tahun waktu lalu, tepatnya pada tanggal 10 November 1945 adalah hari yang begitu bersejarah buat tanah air, Hari Pahlawan. Mungkin tak kebanyakan orang tahu kenapa di tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Pada 10 November 2015 ini ataupun 10 November di tahun tahun yang akan tiba pasti bukan momentum sekedar hadiah buat Indonesia, walau demikian hari itu adalah momentum di mana bangsa Indonesia kembali mengingat seberapa besar jasa para pahlawan yang sudah berjuang keras memerdekakan tanah air ini

 

Sejarah Hari Pahlawan

Peringatan 10 November jadikan juga sebagai Hari Pahlawan karena pada dahulu kala ada satu peristiwa hebat di mana berlangsung satu konfrontasi di Surabaya pada arek arek Suroboyo (anak anak Surabaya) melawan serdadu NICA. Sumarsono selaku mantan dari gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) juga turut andil dalam peristiwa itu. Sumarsono lah yang memberi usul pada Presiden Soekarno buat mewujudkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Peristiwa peperangan yang berlangsung di kota Pahlawan itu jadi legitimasi peran prajurit dalam usaha memerdekakan Indonesia. Menjadikan nilai kepahlawanan tercanang pada sebuah perjuangan untuk menghadapi agresi militer, dan guna memobilisasi kepahlawanan dengan militeristik. Maka dari itulah tanggal 10 November dijadikan sebagai hari Pahlawan.

Latar belakang insiden ini terjadi ialah terdapat peristiwa hotel yamato Surabaya. Saat itu masyarakat Belanda yang dipimpin oleh Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel Yamato. Hal tesebutlah yang membuat amarah warga di Surabaya pun naik. Hal itu dinilai sudah menghina kedaulatan bangsa Indonesia serta kemerdekaan Idonesia yang sudah diploklamirkan di tanggal 17 Agustus 1945.


Kemudian terjadilah peperangan antara warga Indonesia dengan para tentara Inggris di tanggal 27 Oktober 1945. Beberapa serangan kecil kemudian menjadi besar yang hampir saja membuat para tentara Inggris lumpuh, sebelum pada kelanjutannya Jenderal D.C Hwthorn pun mengharapkan bantuan dari Ir. Soekarno.

Keadaan hari demi hari mulai reda usai menandatangani gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Akan tetapi, bentrokan senjata masih saja terjadi. Bentrokan tersebut mencapai puncaknya saat pimpinan tentara Inggris untuk daerah Jawa Timur, yakni Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh. Mobil yang dinaiki oleh Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan kelompok milisi dari Indonesia. Karena sebuah kesalahpahaman, akhirnya terjadilah baku tembak yang kemudian membuat Brigadir Jenderal Mallaby tewas.

Pada tanggal 10 November 1945 pagi hari, tentara Inggris melakukan aksi yang disebutnya sebagai Ricklef pada pojok pojok kota Surabaya. Pertempuran yang mengerikan pun dibalas dengan pertahanan dari ribuah penduduk kota. Pasukan Inggris telah berhasil merebut kota dalam waktu tiga hari saja. Namun, pertempuran benar benar redam setelah tiga minggu. Terdapat sekitar 6000 rakyat Indonesia gugur serta ribuan penduduk ada yang meninggalkan kota.

Makna Hari Pahlawan

Terdapat ungkapan yang populer menyebutkan bahwa ‘Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa pahlawannya”. Apabila bangsa tidak memiliki pahlawan berarti sama saja bahwa bangsa tersebut tidak mempunyai hal yang dibanggakan. Apabila suatu bangsa tak mempunyai sosok yang patut untuk dibanggakan, maka bangsa itu merupakan satu bangsa yang belum memiliki harga diri.

Mengapa hari pahlawan diperingati pada tanggal 10 November? Pasalnya, saat itu para pahlawan bangsa Indonesia telah bertempur keras untuk memerdekakan Tanah Air. Hanya bersenjatakan bambu runcing, namun para pejuang bangsa ini mampu menghadapi tentara Inggris yang ada di Surabaya dengan gagah dan berani. Senjata api yang dimiliki Indonesia saat itu sangatlah minim. Akan tetapi, perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan Indonesia begitu besar. Terdapat salah satu tokoh terkenal dalam perjuangan itu, ia adalah Bung Tomo. Bung Tomo sanggup kobarkan semangat para pemuda di Surabaya melalui siaran siaran radio.

Memang saat ini masyarakat Indonesia tidak lagi turut melawan penjajah seperti halnya para pahlawan kala itu. Oleh karena itu sekarang ini tugas untuk para penerus bangsa ini adalah memberikan arti baru mengenai kepahlawanan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia ini yang tentunya seiring dengan perkembangan zaman.

Sumber berita/Foto : szaktudas.com


Share:

PESERTA DIDIK/ SANTRI MA NURUSSYAHID KERTAJATI SAAT MENGIKUTI UPACARA HARI SANTRI NASIONAL KE 7 TAHUN 2022 DI GGM MAJALENGKA

 

Foto bersama para santri dari MA/PP Nurussyahid pada kegiatan Upacara hari Santri di Lapang GGM Majalengka pada tanggal 22 Oktober 2022

DIDIK/ SANTRI MA NURUSSYAHID KERTAJATI SAAT MENGIKUTI UPACARA HARI SANTRI NASIONAL KE 7 TAHUN 2022 DI GGM MAJALENGKA

Hari Santri Nasional memilki arti, makna, dan filosofi yang besar bagi bangsa Indonesia, sehingga perlu diketahui sejarah dan latar belakang ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional.

Hari Santri adalah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajahan bangsa asing, bertepatan dengan resolusi jihad Mbah KH Hasyim pada tanggal 22 Oktober.

Itu yang menjadi alasan kenapa Hari Santri Nasional ditetapkan pada tanggal 22 Oktober, setelah sebelumnya Presiden Jokowi berpendapat pada tanggal 1 Muharram.

Sejarah mencatat, para santri bersama dengan pejuang bangsa lainnya memiliki peran besar dalam merebut kembali kedaulatan negara dari kolonialisme bangsa asing.

Presiden Joko Widodo juga mengamini peran historis kaum santri. Mereka yang ikut berjuang dan memiliki peran dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), antara lain KH Hasyim Asy’ari pendiri ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Dahlan dari Muhammadiyah, A Hassan dari Persis, Abdul Rahman dari Matlaul Anwar, Ahmad Soorhati dari Al Irsyad. Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela Tanah Air (Peta) yang banyak juga dari kalangan santri.

Arti dan makna
Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa.

Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI.

Sekarang ini, sejak 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu, hari itu menjadi refleksi bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren dalam berjuang melawan penjajah.

Refleksi dan ingat kembali pada sejarah adalah sesuatu yang penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern sekarang ini untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan.

Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), KH Abdul Ghoffar Rozien atau Gus Rozin kepada Islamcendekia.com di Pati, Jawa Tengah, membenarkan hal tersebut. Dia mengimbau kepada para santri untuk menjadikan Hari Santri Nasional sebagai momentum untuk berbenah.

Sebab, diakui atau tidak, santri saat ini dihadapkan pada situasi yang lebih berat dengan adanya perubahan global yang begitu masif.

“Mari, Hari Santri Nasional menjadi momentum untuk berbenah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) santri untuk menjawab dan menghadapi tantangan, serta perubahan-perubahan global,” kata Gus Rozien.

Dengan demikian, Hari Santri Nasional memiliki arti, makna dan filosofi yang bukan hanya diperingati secara euforia atau seremonial belaka, tetapi menjadi momentum untuk refleksi yang kemudian menjadikan dasar refleksi itu untuk berbenah dan terus meningkatkan kualitas santri demi kemajuan bangsa.

Hari santri mengingatkan kita kembali akan pentingnya peran santri dari zaman ke zaman, sejak zaman penjajahan hingga sekarang.

Pada era modern-kontemporer sekarang ini, santri ikut andil dalam mengelaborasi, mempertemukan antara ilmu Islam murni dan ilmu pengetahuan atau sains. Mereka dalam posisi membantu TNI juga siap mempertahankan NKRI.

Sejarah dan latar belakang
Hari Santri Nasional ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, dimulai pada 22 Oktober 2015 dan berlanjut setiap tahunnya, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, 2023, 2024, 2025, dan seterusnya.

Alasan dan latar belakang 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional adalah untuk mengingat, menghargai, mengapresiasi peran historis para santri dalam memperjuangkan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peran kalangan pondok pesantren yang sedemikian besar itulah yang membuat 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional. Kenapa 22 Oktober? Apa alasannya?

22 Oktober adalah hari atau tanggal di mana resolusi jihad dari KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU) digelorakan.

Itu sebabnya, usulan Presiden Joko Widodo untuk menetapkan Hari Santri pada tanggal 1 Muharram tidak jadi digunakan.

Ada tradisi dan budaya yang unik bagi santri dalam menyambut hari tersebut. Mereka biasanya menggelar karnaval, arak-arakan atau kirab yang secara psikis akan membangkitkan kembali semangat mereka sebagai seorang santri yang punya peran besar dalam kemajuan bangsa.

Pertama kali dirayakan, ada tradisi kirab jihad resolusi dari PBNU dari Surabaya menuju Jakarta. Dalam perjalanan kirab, mereka singgah di sejumlah tempat.

 

Share:

TIM FUTSAL PUTRI MA NURUSSYAHID KERTTAJATI MERAIH JUARA SATU PADA LOMBA YANG DIGELAR OLEH VEGASUS DESA BABAKAN

Kepala MA Nurussyahid saat menerima Piala dari Kejuaraan Tim Futsal putri MA Nurussyahid Kertajati

 

Sebuah kebanggan yang luar biasa dirasakan oleh para peserta didik MA Nurussyahid Kertajati dengan telah mengalahkan beberapa tim lawan lainnya,  yang pada akhirnya Tim Futsal putri MA Nurussyahid Kertajati  memenangkan kejuaraan yang diselenggarakan oleh Lapang Futsal Vegasus Desa Babakan.

Pihak Madrasah mengucapkan terima kasih kepada Fitriani, I'ah Nurhalimah, Cucu Anggraeni, Elda dan Eva Siti Nurfadilah yang telah menorehkan tinta emasnya buat kejayaan MA Nurussyahid dalam olah raga Futsal Putri, semoga sukses dan barokah selalu. aamiin

Share:

NASEHAT MBAH MOEN BUAT KITA SEMUA

Translate

KUMPULAN KITAB TERJEMAHAN


Foto Kepala MA Nurussyahid Kertajati dengan Gus Sauqi Putra Abah KH. Ma'ruf Amin (Wakil Presiden RI)

KEPALA MA BERSAMA PARA PURNAWIRAWAN TNI PADA ACARA MUNAJAT RAJAB

SANTRI MA NURUSSYAHID KERTAJATI PADA ACARA MUNAJAT RAJAB 1440 H

KUNJUNGAN SULTAN SEPUH KE YAYASAN